Senin, 14 Maret 2011

OBAT DALAM LUKA

"Jika kami menderita, hal itu adalah untuk penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihiburr, maka itu adalah untuk prnghiburan kamu..." ( 2 Korintus 1:6 )

Pernahkan anda bertemu dengan orang yang memiliki ilmu kebal; yang tidak mempan ditembus senjata tajam, bahkan peluru? Mungkin pernah. Namun, adakah orang yang kebal terhadap penderitaan? Selama punya rasa dan hati, orang tidak dapat kebal dari kesesakan hidup. Akan tetapi, penderitaan yang berat belum tentu "menggilas" manusia.

Mengawali suratnya kepada jemaat Korintus, Paulus berkata bahwa Allah telah menghiburnya dalam penderitaan. Ya, ia memang sedang harus menanggung kesengsaraan Kristus ketika surat ini ditulis. Namun, saat ia mengalami penderitaan berat, ada juga penghiburan yang besar. Bahkan penderitaan itu pada gilirannya justru menjadi penghiburan. Inilah pesannya; di tengah himpitan beban hidup, kita mesti membuka hati untuk merasakan penguatan Allah. Dan ada satu kenyataan ilahi yang memapukan kita untuk menghadapi segala beban hidup, Yakni bahwa Allah kita sungguh berkuasa, bahkan dapat membangkitkan orang mati. Hal ini terbukti melalui peristiwa kebangkitan Kristus. Dan itulah pengharapan Paulus.

Jika kita menghadapi beban hidup bersama-sama Allah, maka sebuah luka pun dapat berubah menjadi obat. Bagaimana tidak? Penderitaan yang kita alami akan membuat kita memiliki pengalaman iman dengan Tuhan. Melalui hal itu, kita pun dikuatkan untuk tetap tegar di tengah badai. Dan pada gilirannya, orang yang kuat akan dapat meneguhkan orang lain. Bukan dengan penghiburan yang klise, tetapi penghiburan yang berdasarkan pengalaman nyata.

Penderitaan berat yang diolah dengan tepat, dapat menjaadi obat rohani yang mantap.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar